Skip links

Mitos vs Fakta: Makan Nasi Bikin Gemuk?

Makan nasi bisa menyebabkan penambahan berat badan, tetapi hal ini lebih berkaitan dengan jumlah dan frekuensi konsumsi nasi, bukan nasi itu sendiri. Oleh karena itu, klaim bahwa makan nasi otomatis membuat gemuk adalah mitos. Berikut penjelasan lebih lanjut:

Fakta:

  1. Kandungan Kalori: Nasi mengandung kalori, yang bila dikonsumsi secara berlebihan dan tidak dibakar oleh aktivitas fisik, bisa menyebabkan penimbunan kalori yang berujung pada penambahan berat badan. Namun, jika nasi dikonsumsi dalam jumlah yang wajar sesuai dengan kebutuhan kalori harian dan diimbangi dengan aktivitas fisik, tidak akan menyebabkan penambahan berat badan.
  2. Indeks Glikemik: Nasi putih, terutama, memiliki indeks glikemik yang tinggi, yang artinya dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. Jika tidak diimbangi dengan makanan lain yang kaya serat atau protein, konsumsi nasi dalam jumlah berlebihan bisa menyebabkan peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan.
  3. Metabolisme Individu: Setiap orang memiliki metabolisme yang berbeda. Bagi sebagian orang, nasi dalam jumlah wajar bisa menjadi bagian dari pola makan sehat tanpa menyebabkan penambahan berat badan.

Mitos:

  • Makan nasi secara otomatis membuat gemuk: Ini tidak benar ya ladies. Nasi bukanlah penyebab langsung penambahan berat badan. Yang penting adalah total kalori yang dikonsumsi dalam sehari dan keseimbangan energi, bukan hanya makanan tertentu seperti nasi.

Secara keseluruhan, nasi bukanlah makanan yang membuat gemuk secara otomatis. Penambahan berat badan terjadi jika kamu mengonsumsi kalori lebih banyak daripada yang dibakar tubuh. Oleh karena itu, makan nasi dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan kalori harianmu ya ladies, dan pastikan pola makanmu seimbang, tidak berlebihan, serta disertai aktivitas fisik yang cukup.

This website uses cookies to improve your web experience.