Mengenal Jenis-Jenis Lemak Dalam Tubuh

Ketika kita mendengar kata lemak, akan ada banyak asumsi yang muncul namun tidak sedikit orang yang paham bahwa lemak sebenarnya memiliki efek dan penjelasan yang penting. Pernahkah kamu mendengar tentang lemak subkutan? Jenis dan apa efek dari lemak subkutan itu? Melalui pembahasan kali ini, mari kita bahas lebih dalam mengenai karakteristik dari lemak subkutan serta bagaimana cara menghilangkannya.
Lemak dalam tubuh terdiri atas lemak subkutan dan lemak visceral. Sesuai dengan namanya, lemak visceral terdapat di daerah organ internal, sedangkan lemak subkutan terdapat di bawah kulit dan dapat dilihat atau dicubit. Pada saat menyusui, wanita akan cenderung lebih banyak menyimpan lemak subkutan sehingga obesitas diakibatkan oleh lebihnya lemak subkutan lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Lemak subkutan lebih banyak ditemukan dibagian bawah tubuh seperti bokong dan juga paha, sehingga manusia dengan bentuk tubuh seperti buah pir lebih banyak ditemukan mengalami obesitas lemak subkutan. Apakah lemak dibagian perut bawahmu bisa dicubit? Nah, lemak tersebut juga disebut sebagai lemak subkutan.
Lemak visceral sendiri biasanya membungkus sekitar mesenterium dan organ di daerah perut. Kelebihan lemak visceral sering dialami oleh orang-orang yang memiliki tubuh seperti buah apel karena biasanya lemak mereka lebih banyak menumpuk di daerah pinggang. Perut akan cenderung menonjol ke depan dan tidak terjepit seperti lemak subkutan dan biasanya obesitas akibat berlebihnya lemak visceral lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita.
Rasio lemak dalam tubuh kita sendiri disebut dengan persentase lemak dan standarnya 10%-19% untuk pria serta 20%-29% untuk wanita. Jika sudah melebihi persentase tersebut, seseorang bisa dikategorikan sebagai obesitas. Secara keseluruhan, lemak visceral biasanya lebih mudah dihilangkan dibandingkan dengan lemak subkutan.
Sekarang apa saja sih penyebab dari seseorang bisa mengalami kelebihan lemak subkutan?
- Makan yang terlalu berlebihan
Terkadang kamu mengkonsumsi jumlah makanan yang kalorinya lebih banyak dari yang kamu bisa bakar, sehingga energi yang tidak terbakar tersebut akan disimpan tubuh dalam bentuk lemak. Bayangkan jika kamu melakukan kebiasaan tersebut setiap hari, beratmu akan terus bertambah karena lemak yang terus menumpuk. Terlebih lagi, ketika energimu tidak mencukupi, tubuh akan memanfaatkan lemak visceral terlebih dahulu sehingga sulit bagimu untuk mengurangi lemak subkutan yang sudah tertumpuk.
- Kurangnya Olahraga
Jika kamu merasa lemak subkutan dalam tubuhmu masih menumpuk walaupun kamu sudah mengurangi porsi makanmu, bisa jadi sumber masalahmu adalah dari kurangnya berolahraga. Penelitian membuktikan bahwa jika kamu tidak berolahraga sama sekali, ototmu akan berkurang 1% nya setiap tahun ketika usiamu menginjak 30 tahun. Ketika kamu kehilangan masa otot, metabolisme tubuhmu akan melambat sehingga otomatis tubuhmu juga akan sulit untuk membakar lemak. Tubuh setiap harinya akan membakar kalori dan menyimpan energi lebih yang tidak terbakar dalam bentuk lemak.
- Kurangnya Tidur
Mungkin tidur terdengar sepele tapi faktanya kurang tidur dapat menyebabkan meningkatnya lemak subkutan. Ketika kamu kurang tidur, tubuhmu tidak bisa memproduksi banyak leptin, hormone yang menekan nafsu makanmu. Sebaliknya, kurangnya tidur akan meningkatkan sekresi ghrelin, hormone yang meningkatkan nafsu makanmu. Alhasil, kamu akan mengkonsumsi lebih banyak kalori.
Ada beberapa cara yang dianggap efektif untuk membantumu mengurangi lemak subkutan seperti diantaranya:
– Perhatikan kalori harianmu: semakin banyak kalori yang masuk ke tubuhmu, lemak subkutan akan meningkat. Bukan berarti kamu harus mengurangi porsi makanmu. Jika kalori harian yang masuk ke dalam tubuhmu sedikit, kamu juga akan kekurangan nutrisi dan tubuhmu lama-lama akan tersiksa. Makanlah dengan gizi yang seimbang, hindari makanan tinggi kalori dan makanan yang rendah nutrisi. Penting bagimu untuk makan tiga kali sehari pada jam yang sama dan juga makan tiga jam sebelum kamu tidur.
– Berolahraga dan tingkatkan massa otot: ketika kamu kehilangan otot, metabolisme tubuh akan melambat sehingga tubuh akan lebih mudah menyimpan lemak. Metabolisme basal adalah kunci agar tubuhmu bisa tetap fit karena akan membantumu membakar kalori bahkan ketika kamu beristirahat. Metabolisme basal sangat bergantung pada massa ototmu. Jika kamu tidak berolahraga, ototmu akan berkurang seiring bertambahnya umur. Jadi, penting untuk memiliki kesadaran akan pentingnya menaikkan massa otot selagi kamu bisa. Karena otot yang kuat perlu dilatih terutama dengan melakukan latihan kekuatan otot.
– Lakukan olahraga kardiovaskular: ketika melakukan olahraga kardiovaskular, tubuh akan memanfaatkan oksigen yang dihirup untuk membakar lemak sebagai sumber energi. Olahraga jenis ini bisa dilakukan di rumah juga lho. Berjalan santai, berenang, bersepeda adalah beberapa contoh yang bisa kamu coba. Bedanya, latihan kekuatan otot akan membiasakan tubuhmu untuk lebih mudah membakar lemak, sedangkan latihan kardiovaskular akan membakar lemakmu seketika saat berolahraga. Oleh karena itu, pembakaran lemak subkutan akan lebih efektif jika melakukan keduanya bersamaan.
Ohya, banyak lho orang yang tidak menyukai olahraga berpikir bahwa makan dengan porsi sedikit akan membawa hasil yang lebih baik. Padahal, ketika seseorang melakukan diet yang ekstrim, kamu bukan hanya kehilangan lemak tapi juga otot. Alhasil, metabolisme basalmu akan menurun drastis, jadi ketika kamu mengkonsumsi sejumlah makanan, pembakaran tidak bisa dilakukan secara maksimal sehingga penumpukan lemak terjadi.
– Tidur cukup dan berkualitas: jika kamu kurang tidur, hormonmu akan membuatmu lebih mudah menyimpan lemak. Tapi ini bukan berarti kamu harus tidur dalam waktu yang lama. Cobalah tidur sebanyak 7 jam sehari. Berolahraga akan membantumu mendapatkan tidur yang lebih berkualitas. Biasakan untuk berolahraga ringan ketika siang hari untuk mengaktifkan sekresi serotonin, zat kimia di otak. Jika sekresi serotonin baik, hormon melatonin juga akan bersekresi dengan baik, menghasilkan tidur yang lebih baik ketika malam hari.
Ingat, wanita akan lebih mudah untuk naik berat badan ketika menstruasi. Hal ini dikarenakan sekresi hormone progesterone wanita tengah meningkat sebagai bentuk pengganti nutrisi yang hilang akibat pendarahan menstruasi. Di sisi lain, hormone estrogen yang berperan sebagai pembakaran lemak akan meningkat setelah menstruasi. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengetahui bahwa waktu terbaik untuk membakar lemak adalah setelah menstruasi sampai sebelum ovulasi berikutnya.
Yuk, ketahui lemak tubuh serta solusi untuk membakar lemak lebih efektif bersama Curves!